skk
penyehatan makanan
dan minuman
[
A.
Bahaya
Dan Tanda-Tanda Keracunan Makanan
1.
Bahaya
keracunan makanan adalah :
a.
Sumber,
dapat menularkan kepada orang lain dengan berperan sebagai cairan (pembawa
kuman), dimana yang bersangkutan tidak sakit tetapi dapat menyebarkan penyakit
kepada orang lain.
b.
Kehilangan
produktifitas karena tubuh menjadi lemah, kesadaran menurun, dan gangguan
kesehatan lainnya sehingga tidak dapat bekerja secara optimal dan menyebabkan
kehilangan pendapatan atau penerimaan keluarga.
c.
Pemborosan
ekonomi karena akibat dari keracunan yang bersangkutan harus mengeluarkan biaya
pengobatan dan rehabilitasi.
2.
Tanda-tanda
umum keracunan
a.
Keracunan
infeksi bakteri biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, sakit
perut, dan diare.
b.
Keracunan
karena toksi bakteri biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, sakit
perut, disertai dengan lemah badan. Diare kadang tercampur dengan darah.
c.
Keracunan
kimia akibat pestisida atau logam berat, ditandai dengan badan lemah, kesadaran
menurun, tubuh dingin, mual muntah, kadang mulut berbusa, biasanya menimbulkan
kematian.
d.
Keracunan
karena racun alam ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, sakit perut,
kejang, sakit otot, dan kadang diare.
3.
Tindakan
darurat yang harus dilakukan adalah :
a.
pemberian
cairan basa
b.
pemberian
zat penawar
c.
pemberian
cairan asam
d.
segera
dibawa ke dokter / puskesmas / RS
e.
mengamankan
sisa makanan untuk diperiksa di laboratorium
f.
melaporkan
kejadian keracunan kepada sarana pelayanan kesehatan.
B.
Hygiene
Sanitasi Makanan
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya kesehatan dan kebersihan unutuk
mengendalikan faktor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat
menimbulkan penyakit / gangguan kesehatan atau keracunan makanan.
Adapun 4 (Empat) aspek hygiene sanitasi makanan, yaitu sebagai berikut :
a. Kontaminasi : masuknya zat asing ke dalam
makanan yang tidak dikehendaki (bakteri, jamur, virus, rambut, debu, tamah,
pupuk, perstisida, dan radioaktif)
b.
Keracunan
: timbulnya gejala klinis suatu penyakit atau gangguan kesehatan lainnya akibat
mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Keracunan dapat terjadi karena :
Ø bakteriotogis
Ø kimia
Ø pembusukan
Ø pemalsuan
c. Cara pengolahan, yaitu agar menghasilkan
makanan yang bersih, sehat, aman, dan bermanfaat bagi tubuh maka diperlukan
pengolahan yang baik dan benar. Makanan perlu diolah dan disimpan secara baik
menurut jenis dan macamnya.
Hygiene Perorangan
Hygiene perorangan adalah upaya kesehatan yang dilakukan oleh setiap orang
untuk memperoleh kesehatan jasmani, sosial, dan mental yang optimal. Hygiene
perorangan merupakan kunci keberhasilan dalam mengolah makanan yang aman dan
sehat.
Prinsip hygiene perorangan, dalam penerapannya sebagai berikut :
mengetahui
sumber pencemaran dari tubuh yaitu :
Ø sumber cemaran utama : hidung, mulut, telinga,
isi perut, dan kulit.
Ø Sumber cemaran lain : luka terbuka, bisul /
nanah, dan rambut.
Ø Sumber cemaran karena perilaku : tangan yang
kotor, rambut, lubang hidung, telinga atau sela-sela gigi, batuk, bersin, atau
percikan ludah akibat meludah sembarangan, menyisir rambut dan cincin yang
dipakai (kecuali cincin kawin yang polos).
Ø Sumber cemaran karena ketidaktahuan : pemakaian
bahan palsu, bahan rusak, pewarna bukan untuk makanan serta pemakaian borax
untuk pembuatan bakso.
1.
Titik
kendali kritis (TKK) hygiene sanitasi makanan
a.
Pemilihan
bahan
Ø Bahan dipilih yang bersih, segar, dan bebas
bahan berbahaya dan beracun seperti pestisida, kotoran manusia, logam berat,
dan sebagainya.
Ø Segera diolah apabila tidak ada fasilitas
penyimpanan dingin.
Ø Semua bahan harus yang masih baik dan utuh.
b.
Penyimanan
bahan
Ø Suhu penyimpanan sesuai dengan keperluannya.
Ø Waktu penyimpanan sesingkat mungkin untuk
mencegah kerusakan dan penurunan mutu.
Ø Hindari suhu danger zone yaitu antara 10o
c - 60o c.
Ø Sirkulasi penyimpanan sisten fifo (first in
first out).
c.
Pengolahan
Ø Cuci bahan dengan air bersih sehangga
mengurangi pencemaran
Ø Masak dengan suhu 100o c, sehingga
kuman patogen mati
Ø Lindungi penjamah makanan agar tidak mencemari
makanan
Ø Waktu masak harus dekat dengan waktu makan dan
tidak lebih dari 4 jam jaraknya
d.
Penyimpanan
makanan
Ø Usahakan makanan masak tidak disimpan lebih
dari 6 jam
Ø Jika harus disimpan suhunya < 10o
c atau > 60o c
Ø Lindungi makanan dari pencemaran kembali dan
pencemaran silang
e.
Penyajian
Ø Segerakan sajikan makanan dalam keadaan panas
pada suhu >60o c atau dengan keadaan dingin < 10oc
Ø Tidak boleh disimpan lebih dari 8 jam
Ø Tidak mencampur makanan baru dengan makanan
sisa penyajian
Ø Lakukan uji organoleptik (merasakan) uji coba
biologi sebelum disajikan
f.
Pengangkutan
Ø Lindungi dari cemaran kimia, serangga, atau
percikan ludah sewaktu menata dan membawa makanan.
Ø Gunakan kendaraan pengangkut makanan khusus.
Ø Peralatan wadah makanan tidak melarutkan zat
beracun ke dalam makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnaedi. 2003.
Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta : Penebar Swadaya X.
Fahmi Achmadi MPH. PhD,
Prof. Dr. Umar. 2005. Kecakapan Khusus Saka Bakti Husada. , Departemen
Kesehatan RI.
0 komentar:
Post a Comment