SAKA BAKTI HUSADA SEDATI
MATERI KRIDA BINA GIZI
MATERI KRIDA BINA GIZI
ILMU GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
Zat gizi dapat digolongkan
menjadi enam golongan yaitu Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin, Mineral dan
Air. Serat merupakan zat non gizi tapi sangat bermanfaat bagi tubuh
FUNGSI ZAT-ZAT GIZI
Makanan yang dikonsumsi
pertama-tama berfungsi sebagai sumber energi. Zat makanan yang dapat digunakan
untuk energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Energi yang terkandung
dalam zat gizi dapat diukur menggunakan alat Bomb Calorimeter disebut energi
pembakaran. Karbohidrat dapat dihidrolisis menjadi glukosa yang merupakan
energi utama bagi tubuh. Protein dan lemak juga dapat memproduksi glukosa melalui
proses glukoneogenesis.
Protein mempunyai fungsi
utama sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, pembentukan senyawa
esensial, regulasi keseimbangan air, mempertahankan netralitas tubuh,
pembentukan antibodi dan transport zat gizi. Bila kekurangan karbohidarat dan
lemak dapat juga sebagai sumber energi. Lemak berperan sebagai sumber energi,
memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sebagai pembawa vitamin A,D,E,K dan
dalam bahan makanan lemak akan meningkatkan rasa enak dan juga menstimulir mengalirnya
cairan pencernaan.
Vitamin B dan C merupakan
vitamin larut dalam air, vitamin B1 (vitamin semangat) berperan dalam
metabolisme karbohidrat untuk pembentukan energi (sebagai koenzim), kekurangan
vitamin B1 akan menyebabkan penyakit beri-beri, kurang nafsu makan, cepat
merasa lelah, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 berperan dalam
metabolisme karbohidrat, asam amino dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 dapat
menimbulkan rasa lelah, ketidakmampuan untuk bekerja dan perubahan bibir pada
dan perubahan bibir pada bagian yang kulitnya keras. Kekurangan vitamin B2 yang
berlanjut dapat menurunkan ketajaman penglihatan dan mata lebih cepat merasa
lelah. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan timbulnya anemia
(kekurangan darah), kerena kedua macam vitamin tersebut tersangkut dalam proses
sintesis sel-sel darah merah. Sebagaian anemia gizi pada wanita hamil
disebabkan kerena kekurangan asam folat.
Vitamin C berperan dalam
pembentukan substansi antarsel berbagai macam jaringan, serta meningkatkan daya
tahan tubuh, meningkatkan aktifitas “pagositas” sel-sel darah putih, dan
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus kecil serta transportasi zat besi
dari darah (transferring)kedalam sumsum tulang (ferritin),hati dan limpa.
Vitamin A berguna untuk
pertumbuhan, proses penglihatan, reproduksi dan pemeliharaan sel-sel epitel.
Selain vitamin A dari bahan pangan hewani, tubuh dapat juga menggunakan
provitamin A (karoten) dari bahan pangan nabati yang terlebih dahulu akan
diubah dalam tubuh menjadi vitamin A. Karoten yang berasal dari sayuran dan
buah-buahan diperkirakan sepertiganya dapat diserap oleh usus,dan setengah dari
jumlah yang diserap tersebut dapat dikonvrsikan di dalam tubuh menjadi vitamin
A.
Vitamin D berperan dalam
penyerapan dan metabolisme kalsium (Ca) dan fosfor (P), serta dalam pembentukan
tulang dan gigi. Tubuh manusia mampu membuat vitamin D dari 7-
dehidrokolesterol yang terdapat pada kulit dengan bantuan matahari (sinar
ultraviolet). Kekurangan vitamin D dapat berakibat terganggunya proses
pembentukan tulang dan penyakit yang ditimbulkannya dikenal dengan sebutan
rakhitis.
Vitamin E berperan sebagai
antioksida untuk berbagai senyawa yang larut dalam lamak, misalnya vitamin A
dan asam lemak tidak jenuh
Kerusakan saluran darah
dan perubahan permeabilitas saluran kapilere pada kasus kekurangan vitamin E,
mungkin berhubungan dengan peranannya sebagai antioksidan .Pada hewan
betina,defisiensi vitamin E dapat menyebabkan terjadinya keguguran. Kenyataan
ini telah diinterprestasikan secara salah, bahwa vitamin E berkasiat untuk
menyuburkan atau kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya sterilitas.
Vitamin K berperan dalam
sistem pembekuan darah, oleh kerena itu kekurangan vitamin K dapat menyebabkan
darah sulit untuk menggumpal. Sebagaian dari vitamin K yang diperlukan tubuh,
dihasilkan oleh mikroflora (bakteri) yang terdapat dalam usus.
Mineral
Mineral
Kalsium tidak hanya
berperan pada pembentukan tulang dan gigi,tetapi juga mempunyai fungsi penting
pada berbagai proses fisiologis dan biokimia didalam tubuh, seperti pada
pembentukan darah, membantu regulasi aktifitas otot-otot kerangka,jantung dan
jaringan-jaringan lain, trasmisi impul-impul syaraf,memelihara dan meningkatkan
fungsi membrane sel, mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon, kekurangan
atau ketidaksempurnaan metabolisme kalsium dapat menyebabkan penyakit
osteoporosis ,osteomalacea,ricketsia atau rachitis. Pengeluaran (ekskresi)
kalsium dalam urin dipengaruhi oleh tingkat konsumsi protein, yaitu makin
banyak protein yang dikonsumsi makin banyak kalsium yang dikeluarkan melalui
urin. Selain sebagai komponen pembentukan tulang bersama-sama dengan
kalsium,fospor terdapat pada hampir semua elemen penting seperti DNA (deoxyribo
nucleicacid), RNA (ribo nucleic acid) yang merupakan senyawa utama dalam sel
sebagai penentu genetika. Oksidasi karbohidrat dalam membentuk ATP juga
memerlukan fosfor, demikian juga dengan fosfolipid yang merupakan komponen membran
sel pembentukan fosfor.
Magnesium berperan dalam
berbagai reaksi enzimiatis, antara lain enzim – enzim yang berkaitan dengan
metabolisme glukosa secara anaerobic, siklus krebs, oksidasi asam lemak,
hidrolis pirofosfat dan aktivasi asam lemak ( reaksi antara asam lemak dengan
koenzim A ) Kekurangan magnesium pada hewan percobaan menyebabkan perubahan
pada syaraf otot, pertumbuhan terhambat dan klasifikasi ginjal ( menumpuknya
kalsium pada ginjal )
Mineral natrium, kalium
dan khlor terdapat hampir diseluruh cairan dan jaringan lunak tubuh. Mineral
natrium dan khlor terdapat cairan diluar sel, sedangkan kalium merupakan
elektrolit utama cairan didalam sel. Mineral – mineral ini sangat penting dalam
mengatur tekanan osmotic, keseimbangan asam basa dan memegang peranan penting
dalam metabolisme air.
Percobaan pada tikus
memperlihatkan bahwa defesiensi mineral natrium mempunyai pengaruh negative
terhadap nafsu makan, peningkatan berat badan, penyimpanan energi dan sentesis
lemak ataupun protein konsumsi NaCl yang berlebihan dapat membahayakan
kesehatan tubuh karena akan meningkatkan tekanan darah . Konsumsi garam yang
berlebihan menyebabkan meningkatnya retensi air didalam tubuh yang dapat
menyebabkan terjadinya edema. Pada manusia defisiensi kalium dapat menyebabakan
kelemahan dan parlisis otot.
Zat besi merupakan
komponen hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen didarah ke sel - sel yang
membutuhkannya untuk metabolisme glucose, lemak dan protein menjadi energi (
ATP ). Besi juga merupakan bagian mioglobin yaitu molekul yang mirip hemoglobin
yang terdapat disel - sel otot, yang juga berfungsi mengangkut oksigen.
Mioglobin yang berkaitan dengan oksigen inilah yang membuat daging menjadi
berwarna merah. Disamping sebagai komponen hemoglobin dan mioglobin, besi juga
merupakan komponen dari enzim oksidasi xanthine oksidase, suksinat dehidrogenase,
katalase dan peroksidasi.
Kekurangan zat besi
menyebabkan kadar hemoglobin didalam darah lebih rendah dari normalnya, keadaan
ini disebut anemia, 99 % dari anemi disebabkan oleh kekurangan zat besi selain
itu juga menurunkan kekebalan tubuh sehingga sangat peke terhadap serangan
bibit penyakit.
Cu merupakan bagian dari
beberapa enzim, yaitu cytochrom oxsidase, monoamine oxidase, tyrosinase dan
superoxide dismutase. Cu juga terlibat dalam metabolisme energi perkembangan
tulang, perkembangan jaringan konektif, perkembangan system saraf pusat dan
pembentukan tulang, perkembangan jaringan konektif, perkembangan system saraf
pusat dan pembentukan darah. Pda manusia defisiensi Cu jarang terjadi.
Seng ( Zn ) merupakan
bagian dari sekitar 100 metalloenzim, katalis dalam memulai aksi enzim. Seng
juga terlibat dalam sintesis protein dan asam nuleat.
Gejala kekurangan seng
ditandai dengan menurunnya pertumbuhan dan perkembangan organ seksual (
hypogonadism), tidak berkembangnya indera perasa ( hypoglusia) dan indera
penciuman ( hyposmia ) penyembuhan luka yang lambat anorexia dan anemia besi.
Fungsi fisiologis selenium
berhubungan dengan fungsi vitamin E, memelihara struktur dan fungsi otot,
antioksidan, antikarsinogen, dan juga merupakan bagian dari beberapa enzim.
Mangan ( Mn ) merupakan
antifator beberapa system enzim yang terlibat dalam metabolisme protein,
metabolisme energi dan pembentukan mukopolisakarida.
Iodium merupakan mineral
yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat relative sedikit, tetapi
mempunyai peranan yang sangat penting yaitu untuk pembentukan hormone tiroid (
tiroksin dan trio dotironin ). Hormon ini sangat penting untuk pertumbuhan
normal, kekurangan iodium dimanifestasikan dengan membesarnya kelenjar gondok.
Defesiensi yang berlanjut dapat menyebabkan kekerdilan dan keterbelakangan
mental.
Air
Air merupakan suatu zat
gizi yang sangat penting, namun peranannya berbeda dengan peranan zat - zat
gizi yang lain. Air tidak dicerna terlebih dahulu sebelum diabsorpsidari usus
halus. Air tidak mensuplai energi untuk pertumbuhan untuk pemeliharaan atau
untuk kerja fisik tubuh, tetapi sebagai zat yang mempunyai sifat - sifat kimia
dan fisika yang unik, maka air merupakan suatu media untuk terjadinya reaksi -
reaksi kimia dalam tubuh. Selain itu juga berperan dalam reaksi - reaksi
biologis dan memegang peranan penting dalam mengatur temperature tubuh,
merupakan alat transportasi sebagai komponen utama darah, air akan mengangkut
berbagai nutrient kejaringan - jaringan dan membawa senyawa - senyawa metabolic
beracun ke ginjal untuk dibuang keluar tubuh. Air berfungsi sebagai pelumas
komponen utama air mata, saliva dan mukus.
0 komentar:
Post a Comment