SAKA
BAKTI HUSADA SEDATI
MATERI KRIDA BINA GIZI
MATERI KRIDA BINA GIZI
SKK
PENYULUH GIZI
Gangguan
gizi menggambarkan suatu keadaan akibat ketidak seimbangan antara zat gizi yang
masuk ke dalam tubuh dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi tersebut.
Gizi
buruk menggambarkan suatu keadaan pathologis yang terjadi akibat tidak
terpenuhinya kebutuhan tubuh akan berbagai zat gizi dalam jangka waktu yang
relatif lama.
Penyakit
gangguan gizi yang masih sering ditemukan di negara kita dan merupakan masalah
gizi utama adalah :
a) gangguan gizi
akibat kekurangan kalori dan protein (KKP)b) gangguan gizi akibat kekurangan vitamin A (Xerophtalmia)
c) gangguan gizi akibat kekurangan zat besi (Anemia gizi)
d) gangguan gizi akibat kekurangan zat yodium (Gondok endemik)
a) Gangguan gizi akibat kekurangan kalori dan protein (KKP)
- Ada dua bentuk KKP berat yaitu marasmus dan kwashiorkor.
Baik
marasmus maupun kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan protein. Akan
tetapi, pada marasmus disamping kekurangan protein juga juga terjadi kekurangan
kalori sedangkan pada kwashioner yang kekurangan adalah hanya protein sedangkan
kalori cukup. Marasmus dapat terjadi pada usia yang sangat muda aitu pada bulan
pertama setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umumnya ditemukan pada usia di
atas 6 bulan sampai 4 tahun.
- Ada empat tanda
klinis utama yang selalu ditemukan pada penderita kwasiorkor yaitu sebagai
berikut :a) Adanya oedeem (abuh) yaitu kaki, tumit dan bagian tubuh lain seperti bengkak karena ada cairan tertumpuk.
b) Gangguan pertumbuhan tubuh. Berat dan panjang badan anak tidak dapat mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya.
c) Perubahan kejiwaan, yaitu anak kelihatan melemas, cengeng, lemah, dan tidak ada nafsu makan
d) Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik sungguhpun masih tampak adanya lapisan lemak di bawah kulit.
Tanda-tanda
lain disamping empat tanda utama tersbeut adalah warna rambut berubah akibat
hilangnya pigmen pada rambut, anak menderita anemia gizi dan tinja anak
biasanya encer.
- Benda klinis
utama pada marasmus gizi ini adalah sebagai berikut :a) Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak jelas sekali, apabila anak dipegang pada ketiaknya dan diangkat. Berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan seharusnya menurut umur.
b) Wajah anak tampak seperti muka orang tua. Jadi berlawanan dengan tanda yang tampak pada kwashiorkor, pada penderita marasmus muka anak tampak keriput dan cekung sebagaimana layaknya wajah seorang yang telah berusia agak lanjut. Oleh karena tubuh anak sangat kurus, maka kepala anak seolah-olah terlalu besar jika dibandingkan dengan tubuhnya.
c) Biasanya pada penderita marasmus ditemukan juga tanda-tanda defisiensi gizi yang lain seperti kekurangan vitamin C, vitamin A, dan zat besi. Sering juga anak menderita diare dan ini membuat anak mengalami dehidrasi (kehabisan cairan tubuh).
Penyebab
utama dari KKP adalah tidak sesuainya zat gizi yang diperoleh dari makanan
dengan kebutuhan tubuh. Akan tetapi bisanya kejadian KKP bukanlah akibat satu
sebab saja, melainkan juga ada penyebab-penyebab lain yang mendorong terjadinya
KKP. Adanya berbagai penyakit infeksi pada anak seperti campak, diare yang
hebat akan mendorong anak menjadi KKP.
Oleh
karena itu langkah-langkah untuk mencegah terjadinya KKP pada anak usia Balita
(bawah lima tahun) merupakan gabungan dari beberapa tindakan pencegahan,
seperti berikut ini :
a) Pemberian Air
Susu Ibu (ASI) secara baik dan tepat disertai pengawasan berat badan bayi
secara teratur dan terus menerus.b) Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia di bawah 4 bulan.
c) Dimulainya pemberian makanan tambahan mengandung berbagai zat gizi (kalori, protein, vitamin dan mineral) secara lengkap sesuai dengan kebutuhan, guna menambah ASI mulai bayi mencapai 5 bulan.
d) Pemberian kekebalan melalui imunisasi guna melindungi anak dari kemungkinan menderita penyakit infeksi tertentu seperti tuberkulosa, difteri, polio, tetanus, batu krejan, campak dan sebagainya.
e) Melindungi anak dari kemungkinan menderita diare (muntaber) dan kekurangan cairan (dehidrasi) dengan jalan memelihara kebersihan, menggunakan air masak untuk minum dan mencuci alat pembuat susu dan makanan bayi dan penyediaan oralit.
f) Mengatur jarak kehamilan ibu agar ibu cukup waktu untuk merawat dan mengatur makanan bayinya terutama pemberian ASI, yang apabila ibu mulai hamil produksi ASI akan terhenti.
b) Gangguan gizi akibat kekurangan vitamin A
Tanda
awal dari kekurangan vitamin A adalah turunnya kemampuan untuk dapat melihat
dalam cahaya samar. Penderita kekurangan vitamin A sama sekali tidak dapat
melihat apabila memasuki ruangan yang agak gelap secara tiba-tiba. Karena
umumnya penderita tidak dapat melihat dengan baik pada waktu senja maka
penyakit itu disebut Rabun senja.
Penyakit ini umumnya diderita oleh anak-anak. Apabila di waktu senja anak
sering menabrak meja atau benda lain jika berjalan, maka orang tuanya haruslah
sudah waspada terhadap tanda awal dari kekurangan vitamin A itu.
Terjadinya
kekurangan vitamin A adalah akibat berbagai sebab seperti tersebut di bawah ini
:
a) Tidak adanya
cadangan vitamin A dalam tubuh anak sewaktu lahir karena merasa dalam
kandungan, ibunya menderita kekurangan vitamin A atau tidak memakan bahan
makanan yang banyak mengandung vitamin A dalam jumlah yang sesuai.b) Kadar vitamin A yang rendah dalam ASI, oleh karena itu tidak cukup makan makanan yang banyak mengandung vitamin A semasa menyusui anaknya.
c) Anak diberi makanan pengganti ASI yang kadar vitamin A nya sangat rendah. Anak yang diberi susu skim (susu tidak berlemak) atau susu kental manis, akan menderita kekurangan vitamin A karena dalam kedua jenis susu itu kadar vitamin A rendah sekali.
d) Anak-anak yang tidak menyenangi bahan makanan sumber vitamin A terutama sayur-mayur, akan menderita kekurangan vitamin A
e) Gangguan penyerapan vitamin A oleh dinding usus oleh karena berbagai sebab, seperti rendahnya konsumsi lemak atau minyak.
Kelompok
usia tertentu yang sering menderita kekurangan vitamin A adalah sebagai
tersebut di bawah ini :
a) Bayi yang
berusia kurang dari 6 bulan, yang lahir dari ibu yang menderita kekurangan
vitamin A sehingga dalam tubuhnya tidak terdapat cadangan vitamin A.b) Anak yang berusia di atas satu tahun yang menderita kwasiorkor biasanya juga menderita kekurangan vitamin A
c) Anak-anak yang berusia lebih tua yaitu sampai usia 5 tahun.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan jika memberikan vitamin A dalam dosis
tinggi kepada anak-anak yaitu sebagai berikut :
a) Jangan memberikan
vitamin A dosis tinggi kepada anak-anak dalam jangka waktu atau jarak waktu
dari 6 bulan. Pemberian vitamin A dosis tinggi dengan jarak waktu kurang dari 6
bulan dapat mengakibatkan anak keracunan vitamin A.b) Anak yang sedang menderita demam atau mencret atau anak yang sedang menderita penyakit campak hendaknya tidak diberi vitamin A.
c) Gangguan gizi akibat kekurangan zat besi (anemia gizi)
Anemia
gizi ada dua macam yaitu sebagai berikut :
a) Anemia
hipokromik mikrositik, yaitu anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi.b) Anemia megaloblastik, yaitu anemia yang disebabkan oleh kekurangan asam folat dan vitamin B12.
Anemia
gizi dapat terjadi akibat rendahnya kadar zat besi dalam makanan. Tetapi dapat
juga terjadi akibat pendarahan yang banyak atau akibat peyakit kronis seperti
malaria. Bayi yang lahir sebelum waktunya (prematur) akan dapat menderita
anemia karena cadangan zat besi dalam tubuhnya sewaktu lahir sangat sedikit.
Pada
anemia megaloblastik, pembentukan sel darah merah dalam sumsum tulang terganggu
akibat kurangnya vitamin B12 dan asam folat.
Zat
besi terutama banyak sekali terdapat dalam sayur-mayur. Demikian juga asam
folat, sedangkan vitamin B12 hanya terdapat dalam bahan makanan berasal dari
hewan.
Pencegahan
anemia akibat kekurangan zat besi dapat dilakukan dengan jalan memberikan zat
besi dalam bentuk tablet kepada wanita hamil terutama dalam masa tiga bulan
terakhir menjelang anak lahir.
d) Gangguan gizi
akibat kekurangan yodium
Kekurangan
iodium akan mengakibatkan membesarnya kelenjar gondok. Karena itu, penyakit
yang timbul akibat kekuirangan iodium disebut penyakit gondok. Karena penyakit
pembesaran kelenjar gondok itu ditemukan di daerah-daerah tertentu untuk jangka
waktu yang lama, maka disebut penyakit gondok endemik.
Penyakit gondok
endemik ditemukan terutama di daerah-daerah sebagai berikut:a) Di daerah pegunungan dan di Indonesia di daerah sepanjang bukit barisan yang terbentang mulai dari Propinsi Aceh di bagian utara Pulau Sumatra sampai di daerah Pegunungan Jayawijaya di Irian Jaya.
b) Di daerah yang menggunakan air minum yang berasal dari sumber air di daerah yang tanahnya terdiri dari batu kapur.
Pencegahan
penyakit gondok dengan menggunakan suntikan larutan iodium dalam minyak mulai
dicobakan di Irian Jaya pada tahun 1955. Setiap orang sesuai dengan umurnya
akan mendapat sejumlah tertentu (dosis) larutan 40% iodium dalam minyak.
Suntikan dilakukan ke dalam otot.
Suntikan
diberikan setiap 5 tahun sekali terutama kepada kelompok umur penduduk antara
0-20 tahun bagi pria dan 0-45 tahun untuk wanita. Penyuntikan lipidol kepada
pria atau wanita yang berumur lebih dari 45 tahun kurang baik pengaruhnya.
0 komentar:
Post a Comment