SAKA BAKTI HUSADA SEDATI
MATERI KRIDA BINA PENANGGULANGAN PENYAKIT
MATERI KRIDA BINA PENANGGULANGAN PENYAKIT
SKK PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA
Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia,
burung, kera, dan primata lainnya, hewan melata dan hewan pengerat yang
disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium dan mudah dikenali dari
gejala meriang atau panas disertai demam berkepanjangan.
Penyakit malaria memiliki empat jenis dan
masing-masing disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap
jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin.
Jenis malaria paling ringan adalah malaria tetiana yang disebabkan oleh
plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap 2 hari sekali
setelah gejala permata terjadi.
Penanganan
Sejak tahun 1638 malaria telah diatasi dengan getah
dari batang pohon cinchona yang sering dikenal dengan nama kina, yang sebenarnya
beracun dan menekan pertumbuhan protozoa dalam jaringan darah. Pada tahun 1930
ahli obat-obatan Jerman berhasil menemukan quinine dan kadar racunnya lebih
rendah.
Saat ini para ahli masih tengah berusaha untuk
menemukan vaksin untuk malaria. Beberapa vaksin yang dinilai memenuhi syarat
kini tengah diuji coba klinis guna keamanan, sementara ahli lainnya tengah
berupaya untuk menemukan vaksin untuk penggunaan umum. Penyelidikan tengah
dilakukan untuk menemukan sejumlah obat dengan bahan dasar antemisin, yang
digunakan oleh ahli-ahli obat-obatan cina untuk menyembuhkan demam.
Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat cepat
maupun lama prosesnya, malaria disebabkan oleh parasit malaria atau protozoa
genus plasmodium bentuk aseksual yang masuk ke dalam tubuh manusia ditularkan
oleh nyamuk malaria atau anopeles betina (WHO 1981) ditandai dengan demam, maka
nampak pucat dan pembesaran organ tubuh manusia. Proses penyebarannya adalah
dimulai nyamuk malaria yang mengandung parasit malaria, menggigit manusia sampai
pecahnya sizon darah atau timbulnya gejala demam. Proses penyebaran ini akan
berbeda dari setiap jenis penyakit malaria yaitu antara 9 sampai 40 hari.
Siklus parasit malaria yaitu setelah nyamuk anopheles
yang mengandung parasit malaria menggigit manusia, maka keluar sporozoit dari
kelenjang ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan jaringan hati.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan laboratorium adalah parasitologi, darah
tepi lengkap, uji fungsi hati, uji fungsi ginjal, dan lain-lain untuk mendukung
atau menyingkirkan diagnosis atau komplikasi lain, misalnya antara lain ponksi
lumbal. Foto thoraks, dan lain-lain.
Penatalaksanaan malaria berat secara garis besar
mempunyai tiga komponen penting, yaitu:
- Terapi
spesifik dnegan kemoterapi anti malaria
- Terapi
supportif(termasuk perawatan umum dan pengobatan simptomatik)
- Pengobatan
terhadap komplikasi
Pada setiap penderita malaria berat, maka tindakan
yang dilakukan di Puskesmas sebelum dirujuk adalah:
Ø Tindakan umum
Ø Pengobatan simptomatik
Ø Pemberian anti malaria pra rujukan
Keterangan:
Ø Tindakan umum
Persiapan penderita malaria berat untuk dirujuk ke
rumah sakit atau fasilitsa yang lebih tinggi, dengan cara:jaga jalan nafas dan
mulut untuk menghindari terjadinya asfiksia, bila diperlukan beri oksigen(O2).
Perbaiki keadaan umum penderita (beri ciran dan perawataan umum)
Monitoring tanda-tanda vital antara lain yaitu keadaan
umum, kesadaran, pernafasan, tekanan darah, suhu, dan nadi setiap 30 menit
(selalu dicatat untuk mengetahui perkembangannya). Untuk konfirmasi diagnosis,
lakukan pemeriksaan SD tebal. Penilaian sesuai criteria diagostik mikroskopik.
Bila hipotensi, tidurkan dalam posisi Trendenienburg
dan diawasi terus tensi, warn kulit dn suhu, laporkan ke dokter segera.
Langsung dirujuk ke rumah sakit bila kondisi memburuk.
Pengobatan Simptomatik
Pemberian antipirentik untuk mencegah hiperfermia:
parasemal 15 mg/mgBB/x, beri setiap 4 jam dddan lakukan juga kompres hangat.
Bila kejang beri anti konvulsan: Dewasa:Diazepam 5-10 mg IV (secara perlahan,
jangan lebih dari 5 mh permenit) ulang 15 menit kemudian bila masih kejang.
Jangan diberikan lebih dari 100 mg/24 jam.
Bila tidak tersedia Diazepam, sebagai alternative
dapat dipakai Phenobarbital 100 mg IM/X (dewasa) diberikan dua kali sehari.
Pemberian obat anti malaria spesifik
Kina intra vena(injeksi) masih erupakan obat
pilihan(drug of choice) untuk malaria berat, kemasan garam kina HCL 25%
injeksi, 1 ampul berisi 500 mg/2ml.Pemberian anti malaria pra rujukan (di
Puskesmas): apabila tidak memungkinkan pemberian kina pendrip maka dapat
diberikan dosis I kirin antipirin 10 mg per kg BB IM (dosis tunggal).
Hal-hal yang perlu dimonitar: Tensi, nadi, suhu dan
pernafasan setiap 30 menit, pemeriksaan derajat kesadaran dnegan modifikasi
glargow cona scale (GCS) setiap 6 jam.
Penatalaksanaan Komplikasi
1. Malaria cerebral
2. Anemia berat
3. Hypoglikemia (gula darah kurang dari 40 mg %)
4. Kolaps sirkulasi, syok hipovolume, hipotensi,
filgid malaria dan septikaemie
5. Gagal ginjal akut( acute renal failure/ARF)
6. Pendarahan dan gangguan pembekuan
darah(coagulopathy)
7. Edema paru
8. Jaundice
9. Asidosis
10. Black water fever
11. Hiperparasitemia
Pencegahan malaria secara perorangan
Dipakai oleh masing-masing individu yang memerlukan
pencegahan terhadap penyakit malaria.
Obat yang dipakai adalah klorokuin
Cara pengobatannya adalah:
Cara penelatang sementara:
- Klorokuin
diminum satu (1) minggu sebelum tiba di daerah malaria, selama berada di
daerah malaria dan dilanjutkan selama 4 (empat) minggu setelah
meninggalkan daerah malaria.
- Bagi
penduduk setempat dan pendatang yang akan menetap:
Pemakaian klorokuin seminggu sekali sampai lebih dari
6 (enam) tahun dapat dilakukan tanpa efek samping. Bila transaksi di daerah
tersebut hebat sekali atau selama musim penularan, obat diminum 2 kali
seminggu, penggunaan 2 kali seminggu dianjurkn hanya untuk tiga
Gejala malaria
1. Gejala klasik: menggigil (selama 15-60 menit),
demam (slm 2-6 jam), dan berkeringat (slma 2-4 jam).
2. Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria:
demam, menggigil, berkeringat, dapat disertai gejala lain: sakit kepala, mual,
dan muntah.
3. Gejala malaria berat: nafas sesak, warna urine
seperti teh tua, jumlah kencing kurang, mata kuning dan tubuh kuning, kejang,
gangguan kesadaran, panas tinggi diikuti gangguan kesadaran, pendarahan di
hidung, gusi atau saluran pencernaan
0 komentar:
Post a Comment